Analisis Sistem Informasi – Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD)


Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:

  • Pengertian DFD
  • Latar Belakang DFD
  • Manfaat DFD
  • Tujuan DFD
  • Notasi/Simbol DFD
  • Langkan membuat/mengambar DFD
  • Kesalahan dalam menggambar DFD
  • Tips dalam membuat DFD
  • Contoh kasus DFD (Perpustakaan)

Pengertian DFD

Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan  DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Latar belakang DAD

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Manfaat DFD

Manfaat DFD adalah :

  • Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol DFD

Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem (Jogiyanto, 1989).

Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

Entitas Luar (external Entity)Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Arus data (data flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Notasi Arus Data di DFD

Arus Arus data  data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :

  • Formulir atau atau dokumen dokumen yang  yang digunakan digunakan perusahaan perusahaan
  • Laporan tercetak tercetak yang  yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem
  • Output dilayar  komputer
  • Masukan untuk komputer komputer
  • Komunikasi ucapan
  • Surat atau memo
  • Data yang dibaca atau atau direkam di  file
  • Suatu isian yang  yang dicatat pada buku agenda
  • Transmisi data  dari suatu komputer ke komputer lain

Proses (process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

Notasi Proses di DFD

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

  • Proses harus memiliki input dan output.
  • Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
  • Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

Simpanan data (data store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Simbol dari Simpanan Data di DFD

Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Tips-tips dalam membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

  1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
  2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
  3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
  4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
  5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
  6. Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
  7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
  8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
  9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
  10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
  11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
  12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

Buat Diagram Konteks (diagram context)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :

  • Tentukan nama sistemnya.
  • Tentukan batasan sistemnya.
  • Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
  • Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
  • Gambarkan diagram konteks.

Context Diagram

Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :

  • Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data
  • Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)

Overview Diagram

Overview Diagram

Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :

  • Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
  • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
  • Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
  • Hindari perpotongan arus data.
  • Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
Level dalam DFD

Level dalam DFD

Kesalahan dalan pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :

(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)

  1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
  2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
  3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
  4. Data Store tidak memiliki keluaran
  5. Data Store tidak memiliki masukan
  6. Hubungan langsung antar entitas luar
  7. Masukan langsung entitas data store
  8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
  9. Hubungan langsung antar data store
  10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

Download pdf: disini

Materi Analisis Sistem Informasi lainnya:

171 thoughts on “Analisis Sistem Informasi – Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD)

  1. maaf pak mengganggu
    saya masih bingung dalam pembuatan DFD terutama aturan aturannya
    saya sangat tertarik pada arikel ini.

    cuman ada beberapa pertanyaan yang selama ini mengganggu saya
    dan belum dapat jawabannya
    1. saya pernah membuat DFD dimana data yang mengalir dari Proses ke data store dan dari data store ke proses merupakan data yang sama, apakah boleh hal itu terjadi ?
    2. jika boleh apakah boleh kita menggunakan simbol arus data seperti (anggap bukan garis putus putus )

    terima kasih atas jawabannya

    • 1. Diperbolehkan. Secara logika data yang masuk ke data store dapat keluar secara lengkap/sebagian dari data store. Yang dtidak diperbolehkan adalah data yang keluar dari data store tidak pernah diinputkan dalam data store.
      2. Simbolnya tetap arus data (ada yang menggunakan sebuah anah panah bolak balik, atau menggunakan 2 anak panah yang berbeda dengan caption yang sama)

      Demikian semoga dapat menjawab pertanyaan saudara.

  2. saya ingin bertanya pak . . . jika diagram nol ingin di rinci prosesnya apakah salah kalau saya MENAMBAHKAN data flow baru di dalam diagram rinci?
    atau diagram rinci itu SELALU mengikuti data flow di diagram nol?

    • Diagram conteks hanya menggambarkan seluruh entitas yang terlibat dan input/output yang mengalir menuju/keluar dari sistem. Diagram rinci harus konsekwen dengan conteks diagrammnya..artinya entitas dan aliran input/output sudah harus tampil pada context diagram.

  3. Salam,

    Saya ada sedikit pertanyaan pak. Pernah saya menemui bahwasannya DCD (Data Context Diagram)/konteks diagram bisa dianggap sama dengan DFD level 0. Tapi di artikel bapak ini DCD terletak sebelum DFD level 0. Mohon penjelasan apa beda DCD dengan DFD. Dan apakah ketika kita membuat DFD harus (wajib hukumnya) diawali dengan membuat DCD ?

    Trimakasih

    • DCD adalah bagian dari DFD. DCD adalah dasar untuk membuat level-level yang lain. DCD digunakan untuk menggambarkan Entitas luar dan data/informai yang mengalir kedalam sistem tanpa menggambarkan proses-proses yang terjadi didalamnya. FUngsi DFD Level 0 atau sering disebut juga sebagai Overview Diagram, menggambarkan proses-peroses secara umum yang terjadi dalam sistem. Semoga jawaban ini benar dan bisa membantu Anda. Terimakasih juga sudah berkunjung.

      • masih kurang jelas nih pak
        diagram konteks sama atau tidak dengan diagram level 0
        seperti agan yang diatas saya menganggap diagram konteks = diagram lv 0

  4. Oh ya sedikit pertanyaan tambahan pak. Adakah referensi bagus/lengkap mengenai DFD yang bisa bapak rekomendasikan ?
    Terima kasih sekali lagi…

  5. Pak.. tips2 pembuatan DFD salah satunya Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses….saya kok baru tahu ada info tentang ini….ada literaturnya ?

    • Tidak aturan baku kalau jumlah proses maksi 7. Aturan ini untuk memudahkan saja dalam mengambar. Bisa dibayangkan kalo anda harus mengambbarkan proses yang beitu banyak. Selain itu setiap proses masih dapat didekomposisisi pada level dibawahnya. Mungkin Buku: Jeffrey L. Witten ata Kendall dapat membantu anda.

  6. pak, ada hal yg ingin saya tanyakan, apakah data store itu berdasarkan nama tabel atau databse yg trdiri dr bbrp tabel ?

  7. pak maaf mau tanya…dalam pembuatan DAD, apakah dalam satu bagian/divisi dalam suatu perusahaan yang akan dibuat sistemnya perlu ditampilkan kembali sebagai external entity? cth saya mau membuat sistem pemprosesan pesanan pembelian yang kegiatan ini dilakukan oleh bag/divisi administrasi, apakah bagian adm ini perlu ditampilkan sebagai external entity atau proses2 dalam kegiatan adm saja pak? terima kasih

    • Untuk mengetahui suatu divisi/bagian sebagai suatu External Entity dapat diliihat apakah divisi/bagaian itu menjadi sumber data atau yang menerima informasi/laporan. Untuk kasus administrasi, sumber data berasal dari pemesan, maka entitas ekternalnya adalah pemesan. Tetapi Divisi administasi bisa saja menjadi external entity jika turut mendapatkan laporan pemesanannya. Demikian semoga bisa membantu.

  8. Ass…..
    pa maaf nurul mau tanya…
    bagaimana caranya biar kita biasa dan mengetahui mengenai tentang DFD selain dalam modul,,,,
    soalnya nurul ingin bisa membuat DFD,,,,

    terima kasih atas perhatiannya,,,,,

    wass…..

    balas…

    • Biasanya nih, kalo saya:
      1. Identifikasi External entity, input, dan Output.
      2. Identifikasi proses-proses yang terjadi
      3. Baru deh dibuat contex diagram dan level2 berikutnya.

      Contoh kasusnya tentang apa ya..

  9. Pak.. maaf saya mau tanya…
    1. Apakah pada setiap level 0 suatu DFD harus di akhiri dengan proses laporan ? mohon penjelasannya…

    2. Apakah pada setiap level 0 suatu DFD, semua data store/tabel harus dibaca kembali oleh proses laporan ? Walaupun informasi pada tabel/data store tersebut tidak di perlukan pada proses laporan.. mohon penjelasannya…

    3. Saya bingung proses pada level 0 yang bagaimana sich yang harus di dekomposisi ? (Apakah semua proses yang memiliki output lebih dari satu ?? )

    4. Misal pada level 1, masih terdapat proses yang harus di dekomposisi lagi, apakah masih bisa/ masih ada level selanjutnya lagi ??? Misalnya Level2, level3, dst…

    5. Misal pada level 0 terdapat proses pendataan mahasiswa, proses pendataan dosen wali, proses pendataan dosen pembina, proses pendataan nilai, proses pendataan judul tugas akhir, proses pendataan mata kuliah, dst… apakah boleh di jadikan satu?? Misalnya kita jadikan satu menjadi proses pendataan master… lalu setelahnya kita lakukan dekomposisi…

    Mohon penjelasanya… maaf kalau saya terlalu banyak bertanya….
    terima kasih…

    • 1. Kalo sistem tersebut menghasilkan laporan maka jawabanya “harus”
      2. Betul banget
      3. Proses-proses yang “dianggap” masih memerlukan penjelasan karena memiliki subproses2 yang kompleks.
      4. Bisa saja jika subproses tersebut ternya memiliki subproses2 yang memerlukan penjelasan,
      5. Boleh. dan dekomposisinya pendataan-pendatan tersebut..

      Semoga jelas dan dapat membantu.

  10. terima kasih atas penjelasannya… tapi kalau boleh, saya minta tolong yang no 2 di jelaskan… karena saya menemui sebuah sistem informasi yang pada level 0 pada proses laporan, tidak memerlukan semua data store, tetapi hanya sebagian saja… mohon penjelasannya…

    berikut masalah yg saya temui:

    data store: mahasiswa, nilai, judul tugas akhir, mata kuliah, dosen, dll
    lalu pada proses laporan cuma di minta output berupa laporan jumlah dosen dan laporan jumlah mahasiswa yang diberikan kepada KETUA YAYASAN… kan kalau secara logika, berarti data store seperti nilai, judul tugas akhir, mata kuliah, tidak di perlukan untuk pembuatan laporan tsb…
    mohon solusinya….. terima kasih atas jawabannya….

    • Aliran datanya tetap harus dicantumkan. Untuk laporan jumlah dosen diambil dari tabel dosen, sedangkan laporan jumlah mahasiswa diambil dari tabel mahasiswa, aliran data (tanda panah) diberi caption “Jumlah Mahasiswa” dan “Jumlah dosen”. Jawaban ini semoga benar dan bermanfaat.

  11. pak, saya mau tanya bagaimana membuat diagram rincinya jika dalam diagram zero terdapat 2 proses(proses 1 ke proses 2 ) yang berhubungan(memiliki aliran data)? sedangkan dalam proses 1 sudah di buat diagram rincinya apakah harus dimasukkan rinciannya tersebut ke dalam diagram rinci proses 2?

    • Untuk dua proses yang tidak berhubungan langsung (melewati datastore) maka yang digambarkan cukup datastorenya saja.
      Namun jika merujuk langsung dari satu proses ke proses lain maka proses yang dirujuk juga harus disertakan dalam diagram rincinya. demikian.

  12. maaf kang mo tanya.

    apakah manual proses itu juga dimasukan sebagai proses biasa oleh system (termasuk proses yang dilakukan system)?

    misalkan:
    case di perijinan.
    prosedurnya kan sebelum menerbitkan ijin kan harus ada yang survey lokasi guna mengecek kelayakan lha disitu ada manual proses survey lapangan dan pembuatan berita acara, juga pada tahap validasi KABID ada manual proses validasi lalu Kepala dinas melakukan tanda tangan.

    trims.

  13. Pak saya mau tanya..Dalam membuat Penulisan Ilmiah tentang perancangan sistem informasi apakah diharuskan membuat DFD sistem yang sedang berjalan? Kalau DFD tersebut hanya dideskripsikan bagaimana?

    terima kasih..

    • Tidak harus, tapi dengan menggambar DFD sistem yang berjalan akan sangat membantu untuk mengembangkan DFD untuk sistem yang akan dikembangkan. Selain itu akan tampak perbedaannya.Thanx.

  14. pak pada sistem administrasi nilai, apakah benar apabila guru bidang studi bertindak sebagai entitas dan guru wali kelas bertindak sebagai proses?
    hal ini terdapat pada skripsi saya dimana hasil akhir yg diinginkan ialah rapor yang sebagian besar tugasnya dilakukan oleh guru wali kelas
    thx sebelumnya

    • Guru bidang studi dan Guru Wali kelas kedua-duanya adalah entitas luar dan bukan proses, sedangkan nama prosesnya adalah “pengisian rapor” input dari entitas “Guru Bidang Studi” adalah “Nilai Bidang Studi” sedangkan input entitas “Wali Kelas” dapat berupa “Auntetikasi, penilaian semester, rekap nilai”, sedangkan outpunya dapat disimpan dalam datastore “rapor” atau berupa laporan “rapor semester” untuk entitas “Siswa”. Semoga jawaban ini benar dan menjawab masala. Thx

  15. numpang tanya pak..
    kalau analisa masukan dan analisa keluaran itu jumlahnya harus sama tidak dengan panah yang masuk dan keluar dari proses yang ada di diagram konteks..??

  16. trus kalau dari proses mengeluarkan sebuah form untuk diisi oleh entias luar..itu masuknya ke analisa masukan apa keluaran pak..??

    maaf banyak bertanya..saya sedang menyusun skripsi pak..
    dan mengalami masalah pada pembuatan DFD sistem yg berjalan..

    terima kasih atas bantuannya..

    • Level 0 adalah dekomposisi dari context diagram yang terdiri dari proses utama dari sistem, Level 1 adalah dekomposisi dari setiap proses utama tersebut. Tentang berapa level yang harus dibuat sangat tergantung kompleksitas proses-proses tersebut. Tapi biasanya sampai Level 1 biasanya sistem sudah tergambar secara detail. Demikian semoga dapat menjawab pertanyaa mas madguhir..

  17. terima kasih pak atas jawabannya..
    oya pak kalo buku referensi tentang DFD yg bagus apa ya pak..??
    buat pegangan saya biar tidak terlalu banyak tanya..
    😀

    sekali lagi terima kasih banyak pak atas bantuannya..
    maaf kalau merepotkan

  18. ok pak..
    terima kasih banyak atas infonya.
    tp kmrn saya sudah mencari buku tersebut di 2 toko buku ternama tp tidak ada…
    😦
    mungkin harus nyari di tempat buku loakan kali ya..
    😀

  19. Pak, saya mau ingin menanyakan permasalahan data store. Sya membuata aplikasi pengiriman barang berbasis web
    Pertama saya membuat context diagram sebagai gambaran umum sistem yang a hal ini?kan saya gunkana.Kemudian saya merincikannya pada DFD level 0.Pada DFD level 0, sudah saya munculkan data store pak.Sebenernya apa ada aturan tidak diperbolehkan muncul data store pada level 1 pak? Soalnya, ketika saya menunjukkan DFD level 0 saya ke doses, dosen bersangkutang mengangggap salah dgn alasan pada level 0 tdk muncul data store.Bgmn pandangan bpk memandang

    • Jika yang dimaksudkan dengan level 0 adalah overview diagram (level dibawah context diagram) maka justru datastore sudah wajib ditampilkan jika memang ada. Munkin dosen anda berbeda persepsinya…mungkin level 0 dianggap context diagram..beberapa literatur menyatakan demikian..level 0 = Context diagara..level 1=Overview diagram seperti link ini:

      Sedangan jeffrey l. Whitten dan Kendals menulis seperti yang saya tulis karena saya mengacu pada tulisan mereka. Solusi saya, coba tanyakan dulu beliau mengacu pada tulisan siapa..dan ikuti saja saran beliau..landasan teori bisa anda sesuaikan dengan konsep dosen Anda. Semoga menjawab.

  20. Pak, sudah saya buka link yang bapak maksudkan.Tapi pembahasan masalah DFD pada link tsb tidak bisa ditampilkan.Maaf pak sebelumnya,apa bapak berkenan bila saya mengirimkan DFD yang saya buat pak?
    Barangkali mungkin setelah bapak melihat hasil DFD saya ada kriktik yang membangun.Atau apabila bapak menganggap DFD yang telah saya buat bpk anggap benar, mungkin ada masukkan lain pak.Kalau diperkenankan, boleh saya tau email bapak ?

  21. mohon bantuannya::
    saya sedang menyusun TA,,da kesulitan dalam membuat lev1,, saya mengalami kesulitan dalam memnentukan apakah proses yang maual tetep di masukan ke dalam proses di lev1,,,,
    saya mencari tahu tentang itu dan ada yg blng proses manual tidak termasuk proses yg akan di cantumkan dlam proses lev1,,seperti proses tanda tangan,atau proses cek,,,
    saya sudah membuat lev 1 tpi disalahkan oleh pembimbing,,,
    mohon batuannya

    • DFD memang ada 2 bentuk menggambar sistem lama (yang mungkin manual) dan sistem yang baru. Pada sistem baru, fokuslah pada proses-proses yang dilakukan oleh sistem informasi. Sayangnya saya kurang info tentang domain sistem yang anda kembangkan.

      • gini saya sedang menyusun SI tentang lembaga pemasyarakatan,,,
        coontoh nya dalam sisitem yang baru dalam hal pnerimaan narapidana,,,
        prosedurnya petugas menginptukan data pada database masuk, napi,pidana dan sebagainya,,,
        setelah menginputkan petugas menanda tangani berita acara serah terima narapidana, BASTN di dapat darii LP asal….setelah di TTD BASTN di kirim ke LP asal,,,
        nah dari kasus diatas apakah proses menandatangani BASTN perlu ditulisakan sebagai preose di dad level 1,,
        terima kasih,,,

      • Karena proses penginputan dan penandatangan berita acara merupakan satu rangkaian proses. Anda dapat menjadikannya satu proses sebut saja “Penginputan dan penandatangan berita acara”. Demikian semoga menjawab.

      • tapi kalau prose itu terjadi di entitas luar misalnya menanda tangani sebut saja berita acara serah etrima narapidana dirkim dari petuggas ke kalapas untuk di tanda tangani ..paka perlu jga di cantumkan sebagai proses pada level 1,,,
        lupa apakah proses pengecekan juga harus dicantimkan pada level1.,,
        contohnya petugas lapas mengecek kecocokan data jika cocok maka akan meningputkan data pada database masuk, napi, dan menanda tangani BASTN, jika tidka cocok maka akan dikembalikan lagi ke lapas asal…

      • intinya begini, jika proses tersebut kejadiannya tercatat (disimpan dalam tabel tertentu) dalam sistem yang dikembangkan maka proses tersebut harus dicantumkan dalam proses.

  22. maaf mau nanya,
    ini dalam pendaftaran siswa baru , dimana setelah mendaftar akan mendapatkan kamar (asrama). terus untuk tes masuk itu digunakan sebagai parameter di kelas mana dia akan masuk. minta penjelasan dfd nya pak .tq

    • Dalam prosesnya ada proses pendaftaran dan proses penempatan asrama, Data yang masuk ke proses pendaftaran kemudian disimpan dalam tabel misalkan tabel daftar dari tabel tersebut mengalir keproses penempatan asrama. Demikian semoga dapat menjawab

  23. Ping balik: Materi Study Club RPL « Fairuz el Said

    • Ya saya maafkan heheh..becanda.
      1. DFD : adalah diagram yang menggambarkan aliran data dan proses-proses yang ada secara logis (bukan Fisik).
      2. Simbol yang ada digunakan oleh banyak penulis, misalnya saja: Kendal & Kendal, Jefrrey L. Whitten, Pressman
      3. Kalo halamanyya cari sendiri ya: Kalo Buku yang saya sarankan: Analisis dan Desain Sistem Informasi (terjemahan), Jeffrey L. Whitten,
      Rekayasa Perangkat Lunak (Pressman).
      Maaf juga kalo tidak bisa membantu banyak. Sekedar sharing…

    • Manfaat DAD adalah mengambarkan secara logik aliran data dan proses-proses yang terjadi dalam sistem. DAD dibuat untuk owner dan pengembang sistem. DAD seperti gambar arsitektur suatu bangunan. Dengan DAD dapat teridentifikasi: Entitas Luar (Pengguna Sistem), Aliran data/informasi/laporan, Tabel-tabel yang terbentuk, dan proses-proses yang ada. Semoga dapat menjawab.

  24. saya lina pak, saya mau nanyak apakah benar DAD adalah tahapan awal dalam membuat suatu program? terima kasih sebelumnya atas jawabannya.

  25. pak saya mau tanya tentang konsep dfd untuk sistem informasi berbasis web. Kalo referensi yang selama ini saya liat (ada beberapa dari jurnal ilmiah) entitas luar itu disamakan menjadi user dari sistem, tetapi dosen saya bilang klo user sistem itu bukan etitas luar. Jadi sebenarnya konsepnya untuk sistem berbasis web dfdnya seperti apa, kl bisa kasih saya contohnya pak….
    terima kasih sebelumnya

    • Entitas luar adalah orang yang menjadi sumber data dan menjadi tujuan informasi. Entitas luar bukanlah operator tapi sumber data, misalnya data mahasiswa maka entitasnya adalah mahasiswa dan bukan operator walaupun dia yang memasukkan datanya. Tapi user bisa saja menjadi entitas luar, jika datanya berasal dari user.

  26. pak mau tanya apakah diagram konteks itu bisa dikatakan sama dengan diagram level 0??saya pernah melihat di beberapa sumber mengatakan seperti itu..terima kasih banyak pak..ditunggu balasannya..

  27. mas saya lagi butuh pencerahan nih..:)
    mau tanya apakah boleh ada dua output atau lebih di tools tabel database. klo bisa saya tanya dong rekomendet dari buku mana (sebab lagi buntu tentang tugas akhir saya ini mas) terima kasih banyak…

  28. Ass.. salam kenal Pak.. Mohon Ijin Copy URL web nya Pak untuk Blog saya.. saya mohon alamat link untuk download Buku nya Jeffrey L.Witten, Analisis & Design Sistem Informasi versi bahasa indonesia ya Pak, mohon di kirim ke email saja.. terima kasih..

  29. assalam, pak maukah anda menjelaskan lebih detail ttg miracle pada keslahan pmbuatan DFD, cara memperbaikinya, bagaimana miracle itu terjadi .. dampak yg timbul fatal atau tidak, dan apa miracle itu dapat di cegah…

    terima kasih pak, atas perhatiannya ..bila bpak ada waktu luang sekiranya membalas dan menjelaskannya

    • Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
      Istilah miracle muncul karena desain DAD menghasilkan ouput tanpa input. Untuk menghasilkan output (laporan/informasi) pasti memerlukan masukan (data) yang lengkap. Cara memperbaikinya cukup mudah teliti apakah setiap output telah tercover oleh input data. Contoh untuk menghasilkan output luas persegi panjang teliti apakah data panjang dan lebarnya sudah diinputkan. Adalah “miracle” atau lebih tepatnya “Aneh” jika sistem dapat menghitung luas tanpa masukan nilai panjang dan lebar.

      Dampak kesalahan desain adalah kesulitan dalam mengimplementasikan. Seperti layaknya mendesain bangunan kalo salah gambarkan bikin bingung tukang batunya. Kalo DAD keliru bikin bingung programmer.

      Semoga dapat menjawab. Terimakasih sudah berkunjung.

  30. Terima kasih untuk jawabannya pak, itu sangat membantu… klw tidak keberatan bolehkah saya meminta artikel tentang miracle..karena smpai saat ini saya masih blum dapat menemukan artikel yg menjelaskan detail ttg miracle. terima kasih pak..maaf sudah merepotkan

  31. salam kenal pak .. saya mau tanya ..

    1. apakan boleh digambarkan penyimpangan pada diagram konteks ?

    jika boleh .,., tolong jelskan ya pak .. dan jika tidak tolong jelaskan juga ya pak mengapa

    tidak boleh di gambarkan ..

    sebelum dan sesudahnya ,., saya ucapkan terima kasih
    🙂

  32. Assalamualaikum, numpang bertanya ya pak… apakah diagram berjenjang itu juga msuk DFD level 0, dan bagaimana penempatannyam apakah setelah DCD ato gmana terimkasih pak…?

    • Diagram berjenjang hanya alat bantu dalam DFD, khususnya level 0 dan seterusnya. Diagram berjenjang menggambarkan hirarki/dekomposisi masin-masing proses. Diarang berjenjang dapat anda sertakan setelah context diagram.

  33. assalamualaikum wr wb..
    pak saya mau tanya nihh,,,
    bapak ada contoh studi kasus yang untuk pembuatan dfd yg terdiri dari :
    1.memiliki 5 intensitas
    2.diagram konteks,nol,rinci s/d lvl 2
    3.spesifikasi proses
    4.kamus data
    5.erd
    maklump pak saya masih ewbie,, jadi masih belum fahamm

  34. asskum.maaf pak saya disini masih awam masalah DAD kebetulan saya buka punya bpk………tapi saya blm mngerti yg mana internal entity dan external entity?trims askum….

  35. Assalamualikum Pa saya baru belajar tentang pembuatan DAD/DFD kalau untuk sistem informasi perpustakaan yang harus di isi dalam external entiti apa aja pa..trus output nya itu seperti apa Pa..boleh berikan gambarannya pa…terimah kasih.pa.

  36. permisi pak.maaf mengganggu..ada yang ingin saya tanyakan.masalah DAD saya blm paham.saya ada tugas untuk membuat laporan judul yg sy ambil adlh ANALISA SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU DI LEMBAGA KUMON. Tlong kasi penjelasan apa saja yg hrus saya buat prtma kali..trma kasih..bisa krm email ke lilis.imutbgt@gmail.com
    ditunggu blsannya pak

    • Tahap membuat DAD (Jeffrey L. Whitten, Jogiyanto HM)
      1. Inventaris semua External Entity, Input dan Output
      2. Buat Contex Diagram
      3. Buat Hirarki Proses untuk memudahkan menggambar level berikutnya (Overvie Diagram)
      4. Gambarkan Overview Diagram
      5. Gambar Level2 berikutnya sehingga cukup detail.

  37. Assalmualaikum Pa aku punya tugas tentang sistem Informasi Perpustakaan yang akan saya tanyakan prosesnya diagramya seperti apa pa Mulai dari diagram context s/d level 1..bisa beri Penjelasanya Pa jikalau Pa punya contohnya bisa kirim ke Email saya Pa..Terimah Kasih

    Email Saya : muhrizal_saiba@yahoo.com

  38. Ping balik: Sistem Informasi – Data Flow Diagram (DFD) | Roisa | The Learning Blog

  39. Salam kenal pak fairuz…
    pak ada contoh kasus yang sdh dbkin dari diagram context smpe slesai gak??
    klo ada tolong dikirim dong pak,,buat landasan bagi saya…mohon bantuannya y pak…
    email saya : msyterio239@yahoo.co.id
    Terima kasih pak sebelumnya…:)

  40. halo pak.. saya mau tanya..
    kalo simbol untuk aplikasi kaya gmn y gbr nya dlm dfd?
    soal nya saya ad proses backup aplikasi..
    thx pak

  41. as’salamualaikum ..
    pak maaf saya mau nnya ..
    misal di suatu rumah sakit ada suatu proses, tp ga ada data storenya, hnya melakukan proses aja di DFD level 0 nya ..
    apa saya harus masukan itu proses di level 1 nya atau gmna ??
    sedangkan dari entitas ke entitas ga bisa, klu pun saya masukin entitas itu lalu proses, apa selanjutnya ?? sedangkan data storenya ga ada,
    makasiih pak sebelumnya ..

    • Tergantung tingkat kompleksitasnya..kalo suatu proses belum jelas atau detail maka dapat dijelaskan pada level berikutnya..tentang tidak adanya data store bukan menjadi syarat untuk membuat level berikutnya…semoga bisa menjawab

    • Waalaikum salam,
      Maaf juga baru kami jawab, DFD adalah diagram yang menggambar secara logis proses-proses, aliran data dan entitas yang terlibat dalam suatu sistem.

      Kesmpulan diagram logis itu bukan alatnya, tapi klasifikasi alatnya. Untuk contohnya bisa anda lihat pada contoh pada postingan ini.

  42. Baca soal berikut dengan teliti.
    PT. Maharani adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konsultan IT, memiliki lebih kurang 100 karyawan yang tersebar dibeberapa perusahaan sebagi konsultan IT. Perusahaan ini memiliki banyak fasilitas produk yang disediakan.
    Prosedur sistem berjalan terhadap jasa mereka adalah sebagai berikut :
    1. Konsumen datang meminta layanan dengan mengisi form biodata baik itu perusahaan yang diwakili maupun kepentingan perseorangan.
    2. Bagian office akan menerima form tersebut dan dan akan memanggil salah seorang konsultan untuk mewakili office menemui konsumen. Konsultan tersebut membawa surat penawaran yang akan diberikan kepada konsumen.
    3. Jika konsumen sepakat maka surat penawaran yang di acc akan diserahkan kepada bagian office disertakan bukti pembayaran DP jasa konsultan yang dipilih dan dikontrak dalam jangka waktu tertentu.
    4. Setiap bulannya salary konsultan akan dikirim ke office sebagai bentuk MOU konsumen dengan perusahaan yang kemudian akan mengatur gaji konsultan beserta bonus dari kantor.
    5. Perusahaan akan mengeluarkan transportasi dan uang makan konsultan setiap minggunya untuk konsultant diluar gaji per bulannya. Termasuk jika ada biaya2 lain yang dibutuhkan konsultan selama dikontrak di tempat konsumen.
    6. Semua pembayaran dari konsumen akan masuk ke kas office dan dibukukan kedalam jurnal dan diteruskan ke kasir perusahaan konsultan IT ini untuk dikoreksi.
    7. Setelah di acc kasir akan mengeluarkan jurnal_acc ke office dan office akan buatkan buku besar serta neraca saldo untuk diberikan kepada accounting.
    8. Accounting akan laporkan laporan keuangan dan lapoan cashflow dana perusahaan kepada pimpinan perusahaan.
    Gambarkan menggunakan DAD dan flow document.
    mohon bantuannya ya pak..

  43. ass. pa saya mau menanyakan mengenai entitas luar dan entitas dalam.
    saya punya kasus SI Pembayaran pajak kendaraan, pas di dfd level 2 ada proses cari data trus saya hanya membuat inputannya tanpa ada outputnya, karena outputnya itu “tampil ke pokja:entitas dalam” sedangkan entitas dalam ga boleh ada, apa bisa dipaksa muncul karena outputnya untuk pokja.
    mohon solusinya pa, terima kasih

  44. ass. pa saya mau menanyakan mengenai entitas luar dan entitas dalam.
    saya punya kasus SI Pembayaran pajak kendaraan, pas di dfd level 2 ada proses cari data trus saya hanya membuat inputannya tanpa ada outputnya, karena outputnya itu “tampil ke pokja:entitas dalam” sedangkan entitas dalam ga boleh ada, apa bisa dipaksa muncul karena outputnya untuk pokja.
    mohon solusinya pa, terima kasih

  45. ass. pa saya mau menanyakan mengenai entitas luar dan entitas dalam.
    saya sedang mengerjakan TA sistem informasi pembayaran pajak kendaraan.
    pada level 2 untuk proses cari data ada input tapi tidak ada outputnya (output muncul untuk entitas dalam “pokja”) sedangkan entitas dalam tidak boleh digambarkan untuk perancangan.
    apa boleh pokja dipaksakan masuk ke rancangan karena mendapat output hasil dari pencarian data, terima kasih

    • Dalam DAD tidak ada istiah “entitas dalam” yang ada hanya entitas luar, entitas luar bukan berarti pengguna diluar instansi. Pokja termasuk entitas luar.
      Penggambaran Entitas Luar harus ada dan konsisten sejak awal pada context diagram. Semoga menjawab.

  46. Assalamu ‘alaikum wr wb
    Pak saya mau tanya sekalian minta bantuannya, saya lagi ada tugas KKP tentang PSB tapi saya masih bingung untuk pembuatan DFD Level 0 sampe Level 2.
    Penjelasan :
    1. Sekolah tersebut mempunyai susunan panitia antara lain : Kepala Sekolah (penanggung jawab), Bag. Kesiswaan (Ketua Panitia), Bag. Kurikulum (Sekretaris), Guru1 ( Koordinator Anggota), Guru1,Guru2, … dst (Anggota Pencatat dan Pengolahan Data PSB) dan Bag. TU (Pembantu Anggota/ Pengarsipan). Dari kebanyakan contoh DFD yang saya lihat nampak berbeda dengan susunan panitia tersebut. Sekolah tersebut bilang kalo sistem PSBnya sudah online tapi ketika saya lihat situs PSBnya malah gak ketemu. Pertanyaannya : Dari susunan panitia tersebut, apakah saya harus gambarkan semua panitia satu persatu sebagai entitasnya dalam diagram konteks (mis: Bag. TU, Ketua, Kepsek, Anggota, Kepala Dinas) atau cukup menggunakan nama entitas “Panitia PSB” saja dan apakah semuanya termasuk entitas luar?
    2. Sistem tersebut tidak menggunakan kwitansi sebagai pembayaran alias GRATIS dan hanya menggunakan nilai Ujian Nasional dari sekolah asal sebagai persyaratan pendaftaran. Dari masalah nomer 1, apakah jumlah entitas-entitasnya beserta prosesnya tetap dari digram konteks hingga diagram detail?

    Mohon bantuannya pak, terlalu banyak contoh-contoh gambar DFD yang berbeda-beda bikin saya bingung mana DFD yang sesuai dengan aturan bakunya.

    Kalo bisa tolong kirim ke email saya yach pak, saya Tunggu

    Saepudin89@gmail.com

    Terima Kasih.

  47. salam,
    Pak saya mau tanya, Adakah sumber referensi buku dari langkah pembuatan DFD yang sudah bapak tulis di halaman ini…?
    terima kasih

  48. saya rudi.. saya kurang mengerti tentang pembuatan use case yang benar. klu ada materinya tolong di tampilkan kan di blog mas bro..
    sebelumnya trima kasih…

  49. assalamualaikum pak.
    saya sedang membuat Logical DFD sistem penjadwalan matakuliah.
    di dalam salah satu prosesnya ada yang dinamakan proses validasi jadwal, dan itu hanya berupa tanda tangan dan stempel dari pimpinan.
    pertanyaan saya,
    1. apakah perlu validasai semacam itu di cantumkan sebagai sebuah proses dalam DFD?? sementaa yang saya buat ini adalah Logical DFD, bukan Phisycal DFD?
    2. apakah dalam pembuatan DFD proses phisycal dan logical boleh di gabung dalam 1 buah sistem??

    Terimakasih sebelumnya..

    • Waalaikum salam

      Menurut saya proses validasi bagian dari proses sistem, persoalannya dilakukukan melalui aplikasi atau nggak. Jika proses validasi dilakukan melalui aplikasi maka proses ini juga harus digambarkan pada DAD. Namun jika hanya vaalidasi fisik, dimana mimpinan tidak berinteraksi dengan aplikasi, maka pimpinan digambarkan sebagai entitas penerima laporannya saja. demikian semoga menjawab.

  50. paaa,, saya maw nanya entity dari tiket kapal laut pa ajha,,??
    cara buatnay bagaimana??
    sbelunya terimah kasih atas bantuany..
    Thenks.. informasi yang bermanfaat…

  51. Pak Fairuz Saya ingin Bertanya berarti kalo dataflow dari proses langusng ke proses itu tidak salah ya pak.. mengingat di pokok bahasan kesalahan dalam pembuatan DFD tidak ada.

  52. Pak saya mau tanya,
    Dalam pembuatan DFD diikutsertakan Diagram Konteks, ERD, kamus data, dan LRS.
    Pertanyaan saya,
    Bagaimana cara dalam pembuatan diagram ke-5(dfd,dk,erd,km,lrs) kelompok tsb?

  53. Mohon informasi aplikasi yang digunakan untuk membuat DFD anda diatas? Saya sedang mengerjakan skripsi dan stuck di applikasi untuk membuat DFD. Terima kasih

  54. sangat… sangat… membantu sekali informasi yang bapak berikan di forum ini setiap pertanyaan diusahakan utk dijawab, walaupun ada juga yang tak sempat dijawab dikarenakan kesibukan. saya kagum karna pemahaman pak fairuz sangat garis lurus dengan pemahaman saya tentang DAD. apalagi ada yang bertanya tentang internal entiti(entitas dalam) didalam DAD tidak ada yang namanya internal entity, saya termasuk menentang didalam DAD/CD ada entitas dalam, bagi saya pribadi Internal entity itu terdapat pada entity relationship diagram (ERD), memang sebagian forum ada yang menyatakan bahwa internal entity adalah bagian yang terlibat langsung dalam proses sebuah sistem (proses pembayaran) / ex kasir. harusnya Kasir itu masih dikategorikan dalam eksternal entity. jadi mungkin pak fairuz bisa membantu meluruskan teori ini dalam ilmu komputer, karna dinegri ini teory2 ilmu komputer semakin tak terarah dengan adanya blog2 yang membuat para mahasiswa menjadi labil dengan keilmuan ini hal ini bisa jadi dikarenakan untuk menjadi seorang dosen sudah gampang sekali (hanya dengan menyandang gelar s2 maka mereka sudah berhak bisa jadi dosen) efeknya adalah terhadap mahasiswa, ini salah satu link yang mungkin bisa jadi diluruskan kembali..!! http://curhatkuliah.blogspot.com/2012/01/komponendfd.html?showComment=1390939924946#c5442387004924382452

    salam kenal pak fairuz dari rangga pekanbaru. 1004078201

    untuk kedepan mungkin kita bisa buka pembahasan konsep relationship database one to one, one to many dan many to many, yang mana menentukan relasi antar tabel one to one atau one to many bisa disimpulkan dari bentuk struktur record yang mengisi tabel-tabel pada database tersebut dan bisa juga dari kebijakan dari sebuah instansi/pemilik sistem.

  55. assalamualaikum..

    salam kenal pak..

    pak, saya baru mengenal tentang DFD, dan saya dapat tugas tentang gambar DAD berjalan pada diagram konteks, diagram nol, dan diagram detail..
    bapak bisa membantu saya tentang contoh simpelnya dari ke 3 diagram tersebut ?

    terima kasih
    wassalamualaikum

  56. maaf pa ganggu mw nanya Pa saya itu baru belajar tentang pembuatan DAD/DFD kalau untuk sistem penerimaan pembayaran rawat jalan di rmh sakit yang harus di isi dalam external entiti apa aja ya pa..trus output nya itu seperti apa Pa..boleh berikan gambarannya pa…terimah kasih.pa.

  57. maaf saya mau tanya , saat ini saya sedang menganalisa sistem yg berjalan pada suatu sekolah menengah kejuruan, dan setelah saya analisa ternyata tidak jauh berbeda dengan sistem yg saya usulkan, apakah pembuatan dfd sistem yang berjalan dengan dfd sistem yg diusulkan boleh sama? thanks

  58. pak saya ada tugas dari kampus dan tugasnya adalah membuat DFD LOGIC, apakah DFD LOGIC itu DFD yang bapa jelaskan diatas? atau berbeda? apabila berbeda bolehkah saya meminta penjelasannya? terimakasih pak artikelnya sangat membantu.

    • Iya betul DFD diatas menekankan DFD secara logic. Setiap DFD dimulai dengan menggambarkan secara singkat sistem yang akan dirancang. DFD Logic, seperti namanya menunjukkan konsentrasinyta pada proses bisnis dan bercerita tentang peristiwa yang terjadi dalam bisnis dan data yang dihasilkan dari setiap peristiwa tersebut. Sebuah DFD fisik, di sisi lain lebih peduli dengan bagaimana arus informasi yang akan diwakili. Umumnya perancanga DFD logis setelah perancanagan DFD fisik yang mencerminkan semua orang dalam organisasi melakukan berbagai operasi dan bagaimana data mengalir di antara semua orang tersebut. Terimaksih semoga menjawab.

  59. pak saya mau tanya, begini : proses pertama mempunyai entity lanjut proses ke dua proses nya tidak mempunyai entity, langsung lanjut lagi ke proses 3 proses nya mempunyai entity. yang saya bingungkan boleh kah pada proses kedua, proses nya tdk memakai entity ? terimakasih 🙂

  60. pak untuk nama arus data dari external entity ke proses dengan nama arus data dari proses apakah harus berbeda?
    misal:
    nama arus data dari [supplier] —faktur pembelian–>(proses 1.0)—faktur pembelian–>[kasir]

    yang bapak maksud dengan konsistensi dalam dfd itu gimana ya pak?
    apa setiap arus data masukan harus sama jumlahnya dengan arus data keluaran?

Tinggalkan Balasan ke thev3nom Batalkan balasan