Cakra #6

cakra 6ketika kupejamkan mata,
cakra keenamku belalakan.. diantara alisku
juling ke atas dan ke bawah
menengok hatiku, mendongak fikirku

saat itu beat, ritme menjalari tubuhku
aku mulai menari
manik hitam depresiku yang menempel mengusik risihku
kini berhamburan kelantai

aku terus menari..bahkan mulai berguman..
hingga aku lupa dimana kaki-kakiku
aku melesat, menghilang dan merasakan kosmik

aku ada ditelapak kakiMu

Puisi – Kupahamimu

kupahamimu

Kupahami gejolakmu,
karena kau lahir dalam prahara,
ketika peliuk cium adalah azasi,
seandainya boleh kuredam katamu dengan sekapan terdalam,
hingga tak ada lagi rasa, selain hangatku..

tidak pernah kita mampu memilih ranjang untuk mengoek,
tapi kita yakin tuhan bermaksud melenakan dalam damai,
lewat tayangan sinetron episde satir tanpa setir,
kita bertindak karena alur alir liar, yang kelokan tak elok terseok-seok..

hari ijinkan dia melukismu dengan jingga putih dan pagi, dalam diorama dan cakrwal yag teridah dalam fikirnya..agar ada episode lain..
doaku untukmu..

Puisi – Delusi Menyengaja

delusi2panggung di mana kakiku berpijak
ku memilih peranku sendiri
aku memilih diam
ketika protes adalah sia-saia
kudangkalkan kata dalam rangkuman makna
diretina mataku ada fitur ilusi optik
bahwa segalanya baik-baik saja
delusi menyengaja
setiap indraku kupasangi filter
yang kudengar, kulihat, kurasa
kupilah pilih yang melengkungkan bibirku

maafkan aku ketika mendahulukan kebutuhan daripada kewajiban..
mungkin aku rendah..
namun kupilih caraku bertanggung jawab..
dan aku seolah berbahagia..

PUISI: DITIKAM RINDU

Puisi: Ditikam Rindu

Lagu Soledad berdenging dikupingku berkali-kali
Autoreply tanpa device
Aku hanya jatuh cinta padamu sekali
Dan kau menikamkan belati rindu beribu-ribu kali

Tuhan bunuhlah rasa itu,
Sebelum rasa itu membunuhku,
Sebelum aku tak dapat memaafkan diriku sendiri
Aku mohon padaMu karena aku sendiri tak mampu ..

Jika cinta hanya tawarkan lara
Biarlah rasa itu lalu
Bantu aku ya…..

PUISI – HIDUP ADALAH PILIHAN

Puisi – Hidup adalah Pilihan

ketika engkau memilih jalanmu
aku juga harus memilih jalanku
aku tak akan mengejar sesuatu yang tak pasti

aku harus memenangkan hatiku
aku ditakdirkan untuk menjadi pemenang
bahkan, jika aku mati sebelum mencapai pulau impian
berarti tuhan menginginkan aku menggapai surga impian
aku harus bilang WOW…..

tak pernah ada penyesalan bagi sang pejuang
hidup harus dinikmati sebagai karunia
selalu ada pagi yang menyemangati
selalu ada senja untuk kembali

alhamdulillah, banyak yang menyangiku
dan aku menyangimu juga,
apapun yang terjadi
dalam wujud yang paling tulus….

PUISI: AKU BELAJAR DARIMU

Puisi: Aku Belajar Darimu

Meski engkau sering berkata
“Aku menjadi banyak tahu darimu”
Sungguh akulah yang belajar darimu
Aku membacamu  siang dan malam
Untuk ujian esok di siang hingga petangku

Engkau lebih jantan daripada lelaki
Engkau lebih tegar dari karang
Hingga hatiku bertanya-tanya
Apakah tak pernah ada kesunyian di hatimu
Kau senangtiasa tertawa
Seolah setiap episode hidup ini hanyalah permainan..

Aku belajar darimu sobat
Bahwa kesedihan tak perlu ditampakkan
Bahwa cita lebih penting dari cinta
Kaulah pemain mimpi terbaik sesungguhnya
Sedang aku hanya banyak berkoar-koar saja

Met Malam Sobat
Lelaplah dalam tidurmu
Esok, pagi hingg petang, aku ingin belajar lagi

Suatu saat aku akan memenangkan hatiku sendri
Itu semua karenamu,
Sungguh jasamu tak pernah kulupakan,
Karena pelajaranmu begitu berharga

Buat Sobatku, kau telah mengembalikan semangatku
Meski bayangmu mulai memudar dari mimpi dan doaku
Tapi aku tak kuatir,
Karena mimpimu lebih hebat…
Karena kaulah sang karang itu…
Kini aku tahu, sekarang ada sepasang…
Kalian sama hehehe
Oh ya, aku mau bilang, “aku tak mau memutar lagu itu lagi…”

PUISI: SANG MERPATI

Sang Merpati

Sang Merpati

Puisi: Sang Merpati

Kau merpati putih
usah khuatir,
Langitmu luas.
Pandanganmu Lebar

Dan tentangku…
sangkarmu hanyalah jalinan waktu,
yang akan melebur ketika mimpi dan takdir menyatu.

Lebarkan, lebarkan sayapmu di dinding harap
jangan lenakan dulu mimpi itu
kerana esok adalah takdir
untuk berpulang ke sarang asal,
di situlah nanti, mimpimu terpugar
Insya Allah

PUISI: KULUKIS MIMPI

Kuasku meliuk di atas kanvas malam..
Torehan cat memozaik asa dan ambisi…
Kupandangi dan bertanya pada diriku sendiri
Inikah Sidik Jari Kemenangan..

Disiang ini…
Langkahku terseok tertatih
Tersandung oleh kerikil karena melamunkan akhir mimpi semalam
Membenamku dalam lumpur nyata dan nisbi

Wahai sepasang bidadariku tetaplah tersenyum
Karena senja dan malamku tetaplah diperaduanmu
Membuyarkan lelah dan resah…
Dengan secangkir kopi dan canda lepasmu…

Terjaga dilarutnya malam..
Kuzikirkan yang maha mecinta..karena dialah aku mencinta..
Semoga segala pintu terbuka..
Dari sana semoga mimpi bukan lagi mimpi…
Insya Allah..

PUISI – AKU MASIH BERHARAP

Puisi – Aku Masih Berharap

Bagaimana aku mampu mengatakan Cinta
Jika jiwamu bebas merdeka,,
Takkan ada kata “kita”…
Hingga seluruh ”aku” dan ”engkau” dapat menjadi satu jiwa yang mengikat.
Sungguh titik air mata demimu adalah mutiara,
meski orang menyangka sekedar air mata..
Seolah Kukeluhkan diri atas rentaku,
namun sebenarnya aku tidak mengeluh.
aku cuma berkisah..
Bahwa aku masih berharap..
namun tetap memerdekakan jiwamu yang memang merdeka..
selagi aku terpasung oleh ketidak mampuanku..